Girl in a jacket
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Aksi Penipuan Lewat Jaringan Medsos, Berhasil Menguras Uang Oknum Petugas Surveyor

143
×

Aksi Penipuan Lewat Jaringan Medsos, Berhasil Menguras Uang Oknum Petugas Surveyor

Sebarkan artikel ini

JURNALPOLRISULTENG.ID – TOJO UNA UNA, Era digital memberi dampak besar  pada kemajuan peradaban kehidup manuasia.  Disisi lain kecangihan itu adalah peluang untuk melakukan perbuatan melanggar hukum oleh oknum tertentu  melakukan aksi kejahatan yang disinyalir terorganisir.

Peristiwa yang dialami WA Pria tampan berusia duapuluhan  yang berprofesi sebagai karyawan CV AZ,  dalam rangka melakukan survey di Tojo Una Una dan sejumlah daerah lainnya, melaporkan pada media ini dugaan penipuan yang dialaminya.

Sebelumnya  Ia mengaku tidak menyadari bahwa  percakapan nyasar lewat salah satu akun Whatss App yang menghubunginya, menjadi awal petaka tanpa sadar  menguras isi dompetnya hingga  Rp. 2.350.000,-

Pada media ini WD menuturkan,   ia dihubungi sesorang yang menawarkan hiburan malam, dari balik percakapan itu,  oknum  mengaku tinggal dipenginapan yang sama dengannya. Kamis kemarin 25 Sepetember 2025.

Terhadap peristiwa yang dialaminya, mencoba menanyakapan prihal tamu lain yaitu 2 oknum dengan memperlihatkan idenstitas yang dikantonginya. Jawaban yang diperoleh pihak penginapan tidak mengetahui dan tak penah melihatnya.

WD mengisahkan peristiwa yang ia alamin berawal dari percakapan dengan seorang lelaki melalui Nomor WA 08824729xxxx, yang kemudian merekomendasikan seorang wanita berinsial SW untuk memberi pelayanan hiburan malam. “Saya diberi nomor wanita itu untuk dihubungi melalui  nomor  WA SW. 08131521xxxx.”Ungkap WD.

Foto sosok wanita diduga dipakai untuk menipu

Hasil percakapan dengan SW dengan suara yang mengundang hasrat,  WD diminta  membayar uang jaminan Laporan Tamu (keamanan), sebesar Rp, 400.000,- Tanpa berfikir Panjang WD segera mentrasfer lewat rekening  rekening SW sesuai permintaan.

Kegelisahan mulai melanda DW,  wajah cantik  SW  sesuai foto yang dikirim kepadanya tak juga kunjung datang.

Merasa tidak menepati janji, WD  menghubungi kembali nomor  pria yang meneleponya, minta pengembalian uangnya, karena SW tidak datang sesuai janji dan kesepakatan.

Jawaban yang diperoleh WD, malah ia diminta untuk mentransfer uang sebesar Rp. 550.005, sebagai biaya adminstrasi  dan dana itu dijanjikan akan dikembalikan.

Ia menuruti dan mentransfer uang sebesar sebesar 551.000,-  WD tak menyadari ia mulia masuk lebih dalam pada perangkap aksi penipuan profesiaonalnya yang semakin menyeretnya lebih jauh.

Konfirmasi yang dilakukan lagi, WD diminta lagi  mentransferkembali  uang dengan  nominan yang harus sesauai, karena tranfernya tidak sesuai sistim.

Tanpa sadar uang sebesar Rp. 550.005  dia transfer kembali. “Kata penelpon terjadi kesalahan nilai nominal, saya diminta mengirim kembali senilai Rp 550.005, dan uang yang ditransper awal  akan disimpan dan dikembalikan sekalian.” Jelas WD.

Aksi oknum penipu tidak berhenti sampai disitu, ketika DW meghubungi kembali, mendesak pengembalian uangnya. Ia diledeni dengan baik, tetapi harus menyelesaikan biaya aktivitasi sebesar  Rp, 850.005,-

Pada media ini DW menjelaskan, tidak lagi mengirim permintaan terakhir karena mulai menyadari  aksi penipuan mulai menjeratnya.

Mencermati Kejadian yang dialami WD adalah salah satu bentuk penipuan diduga terorganisir lewat jaringan Media Sosial, perlu menjadi perhatian pihak yang berkompeten.

Sejumlah barang bukti, seperti Kata ID Car serta foto SW, disiyalir bukan milik pelaku hanya memuluskan aksi kejahatannya.

Meskipun demikian,  beberapa barang bukti yang dikantongi korban,  bersama 2 Nomor Ponsel dan isi bukti percakapan dengan korban, dapat digunakan untuk penelusuran. (Sam Asiku)

Girl in a jacket
error: Content is protected !!