JPSulteng, Banggai – Pelabuhan Tangkiang, salah satu pusat aktivitas ekonomi di Kabupaten Banggai, mengalami lonjakan signifikan dalam volume aktivitas trucking logistik dalam beberapa waktu terakhir.
Peningkatan ini, yang mencerminkan dinamika pertumbuhan ekonomi daerah, turut membawa sejumlah tantangan yang membutuhkan perhatian serius.
Merespons kondisi tersebut, Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) atau Indonesian Logistics and Forwarders Association (ILFA) Kabupaten Banggai mengadakan rapat koordinasi.
Berlangsung di Hotel Swissbell Luwuk. Rapat ini bertujuan untuk membahas tantangan dan peluang di tengah meningkatnya aktivitas logistik di Pelabuhan Tangkiang, Jumat 30 Agustus 2024.
Rapat tersebut dihadiri perwakilan ALFI/ILFA Kabupaten Banggai, yang menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam upaya pencegahan praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat di bidang jasa angkutan peti kemas.
“ALFI/ILFA per Maret kemarin di Kabupaten Banggai, harapan kami kehadiran ALFI/ILFA membutuhkan support dari pemerintah, kami sementara mendesain supaya kami siap berkontribusi di daerah ini,” ungkap perwakilan ALFI/ILFA Banggai.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banggai, Ir. Moh. Ramli Tongko, S.Sos., S.T., M.Si., yang turut hadir dalam rapat, memberikan apresiasi atas inisiatif ALFI/ILFA. Ia menilai bahwa koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, ALFI/ILFA, dan para pelaku usaha sangat diperlukan untuk menemukan solusi efektif dalam mengatasi tantangan yang ada.
“Saya menyambut baik langkah ALFI/ILFA yang secara proaktif menggelar rapat koordinasi ini. Dengan adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, ALFI/ILFA, dan para pelaku usaha, kita dapat menemukan solusi yang efektif untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada,” ujar Sekda Banggai.
Lebih lanjut, Sekda menekankan pentingnya kerjasama yang erat dalam menyusun rencana yang komprehensif untuk mengelola aktivitas trucking logistik di Pelabuhan Tangkiang.
“Dalam rapat koordinasi ini, saya berharap kita dapat bersama-sama menyusun rencana yang komprehensif dan realistis untuk penertiban aktivitas trucking logistik. Hal ini mencakup pengaturan jadwal operasional truk, pengawasan terhadap berat muatan, serta peningkatan fasilitas dan infrastruktur pendukung di sekitar Pelabuhan Tangkiang,” jelasnya. ***
