Bunyi panggilan diponsel dekat laptop membuat saya menghentikan aktifitas menulis.
Panggilan suara yang tak asing dari Gedung yang cukup megah, Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tojo Una Una, yang dipimpin kadis Muh. Afandi, SH mantan Kadis Komunikasi dan Informatika Tojo Una Una.
Mutasi ternyata tak memutuskan rentang silaturahim, dibuktikan dengan undangan ngopi siang diruang kerjanya dilantai dua, melewati sebuah pojok Baca digital strategi disentuh gaya minimalis yang dilengkapi barkot, bagi mereka yang butuh mengakses bacaan digital disudut itu.
Ada dua Tangga mengantar para tamu keruang kadis yang cukup luas, design klasik tanpa dipenuhi furniture, namun apik dan elegan untuk aktifitas kerja yang berAC, 3 awak media duduk mengelilingi meja tamu, terhidang goreng pisang hangat dilengkapi sambal pedas. Ada kopi hitam disertai 5 perangkat minum.
Laporan : H. Sam Asiku
Mengawali percakapan, ia mensyukuri kepercayaan bupati memimpin dinas Perpusatkaan dan Kearsipan daerah. “mutasi adalah hal biasa bagi seorang pejabat, untuk kepentingan dan penataan birokrasi” Ujarnya.
Ia mematahkan anggapan bahwa di kantor itu tak banyak yang dikerjakan, namun setelah serah terima dengan pimpinan lama, justru banyak hal yang perlu dikerjakan dan ditingkatkan untuk memaksimalkan fungsi dan tugas intitusi baik dalam internal dinas maupun antar kepentingan ekternal antar lintas OPD.
Ia mengungkap sudah sepekan beberapa staf diturunkan di beberapa OPD untuk melakukan pembinaan soal kearsipan. Dengan tujuan agar dapat membedakan mana yang arsip dinamis mana arti statis, serta arsip yang sudah tidak bernilai untuk dimusnahkan” Jelas Adi sapaan akrabnya.
Menurutnya pembinaan tidak hanya di OPD namun sampai didesa dan keluarahan serta pusat layan kesehatan terkait dengan literasi. Ia mencontohkan dalam APBdes tercantum anggaran leterasi, yang ikut mempengaruhi rindeks penilaian, jugaberlaku pada pusat layaann kesehatan masyarakat dalam menyiapkan ruang literasi untuk masyarakat.
Terkait dengan rencana kunjungan Gubenurs Sulteng ke Tojo Una Una, ia berharap dapat merealisasikan usulan permintaan buku 2000 buku dan permohonan Bimtek dari provinsi untuk pemibinaan perpustakaan dan kearsipan.” Insya Allah kunjungan pak Gub dapat merealisasikan usulan kami” Ucap Kadis
Mengajak Wartawan ke Ruang Perpustakaan ibarat melepas ikan dalam air
Dilantai dasar gedung itu tepatnya di sayap kiri bangunan, sebuah ruangan cukup luas dipenuhi ribuan buku yang tertata rapi, adalah peluang bagi para pewarta mencari bahan bacaan pengetahuan, dalam rangka menghadapi Uji Kompetensi Wartawan yang direncanakan digelar dikabupaten Tojo Una Una.
Melengkapi sambutan hangatnya menjelang petang, kadis memberi akses sambungan WF bagi awak media mengakses kisi-kisi UKW.
Pertemuan hampir dua jam, sebagai pengingat, ibarat dua sisi mata uang bahwa pengetahuan tak dapat dipisahkan dengan buku dan membaca adalah kuncinya. Bahwa Dikantor Perpusatakaan dan Kearsipan Daerah Tojo Una Una banyak informasi dapat diperoleh disana.(samas)