Girl in a jacket
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Ketum DPP PJS Membangun Prespektif Pers Pada Seminar di Kabupaten Tojo Una Una

191
×

Ketum DPP PJS Membangun Prespektif Pers Pada Seminar di Kabupaten Tojo Una Una

Sebarkan artikel ini

Mahmud Marhaba:UKW harga mati bagi anggota PJS

JURNALPOLRISULTENG.ID – TOJO UNA UNA, Seminar Penguatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Menghadapi wartawan gadungan, adalah sebuah gagasan  menghadirkan Ketua Pro Jurnalistik Media Saiber (PJS) Mahmud Marhaba memberi materi, kegiatan sebagai rangkaian Musyawarah PJS cabang Kabupaten Tojo Una Una yang pertama  digelar, dibuka resmi Bupati Tojo Una Una Ilham Lawidu, SH di Aula Marina Cottage, 1 Oktober 2025.

Mahmud Marhaba sebagai ketua umum adalah pendiri PJS dalam kapasitasnya sebagai ahli Pers, dengan sertifikat UKW Utama, tampil sebagai pemateri tunggal seminar, memanfaatkan momen itu menyatukan presepsi pemahaman tentang Pers dan pekerja Pers dalam melaksanakan tugasnya, memberi informasi kepada masyarakat luas.

Lembaga Pers adalah salah satu dari 4 pilar  penyokong demokrasi di Indonesia, memiliki peran penting yang membutuhkan kehandalan wartawan yang harus memiliki integritas, untuk menjaga kejujuran, netralitas, dan independensi dalam menjalankan tugasnya, memastikan berita akurat, berimbang, serta tidak terpengaruh suap atau kepentingan pribadi.

Soal integritas menjadi perhatian Mahmud Marhaba, menurutnya  sangat penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap media dan memastikan pers dapat menjalankan fungsinya sebagai pengawas sosial dan penyedia informasi yang benar bagi masyarakat. 

Sebagai ahli Pers Mahmud Marhaba pada seminar itu mengungkap problemantika yang terjadi,  mencermati dinamika pemberitaan  dihadapan peserta seminar.

Kekuatan penyampaian narasi menjadi daya dorong yang dilakukan Ketua Mum PJS, menyentuh persolan didalam membangun pemahaman tentang kinerja seorang jurnalis, yang harus memiliki kemampuan tampil dalam ketaatan terhadap regulasi, aturan serta prosedur dalam melakukan tugas peliputan, bahkan  saat berhadapan dengan narasumbernya.

Pemaparan padat dan substansi Mahamud Marhaba dapat membuka cakrawala berfikir untuk menambah pemahaman soal kinerja wartawan. Wartawan adalah sosok  di fornt depan sebuah media, krusial keberadaanya dalam tugas jurnalis. Sewaktu-waktu dapat disusupi oleh oknum wartawan gadungan yang berorintasi pada uang dan materi.

Seminar yang melibatkan sejumlah kalangan eksekutif, legislatif dan yudikatif dan masyarakat serta wartawan lokal dan dari luar daerah, mengungkap berbagi pemasalahan yang  menjadi perhatiannya. Menyikapi  oknum wartawan yang terlibat  praktik kotor.”Melakukan penekanan dan ancaman terhadap narasumber adalah fenomena  yang menciderai marwah Pers.”Tegasnya.

Kepiawaian ketum PJL mendrive seminar mengundang animo peserta saat sesi tanya jawab, adalah peluang mengangkat berbagai pertanyaan dan keluhan dari peserta seminar saat berhadapan dengan wartawan.

Mengakomodir dan memberi jawaban jitu terhadap dinamika yang tersampaiakn dalam sesi tanya jawab.Mahmud Marhaba memberi penguatan serta kiat-kiat  pada peserta seminar.“Jika ada yang merasa dirugikan, saya siap memfasilitasi  untuk melaporkan kepada Dewan Pers” Janji Mahmud.

Namun Mahmud  mengingatkan, dalam sebuah pemberitaan yang sudah ditayangkan keruang publik, sepenuhnya menjadi tanggung jawab redaktur yang memiliki kewenangan menentukan layak tidak pemberitaan dalam pemenuhan unsur>” untuk itu redaktur minimal  bersetifikat UKW Utama.”Tekannya.

Pada seminar itu pula, Ketua Umum DPP PJS memberi  motivasi kepada para wartawan untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW), adalah kolidor  yang tepat menjadi  pekerja Pers yang memiliki kompenten dalam melakukan tugas jurnalistik. “UKW adalah harga mati di PJS, dalam upaya meningkatkan kapasitas wartawan anggota PJS” Tegas Mahmud Marhaba. (Sam Asiku)

 

 

Girl in a jacket
error: Content is protected !!