Kabupaten Bangkep

Proyek Amburadul, Murid Tak Bisa Laksanakan Upacara Akibat Genangan Air di Halaman SD Pembina Liang

578
×

Proyek Amburadul, Murid Tak Bisa Laksanakan Upacara Akibat Genangan Air di Halaman SD Pembina Liang

Sebarkan artikel ini

JURNALPOLRISULTENG.ID, LIANG – Kepala sekolah, guru, serta orang tua murid mengeluhkan hasil pekerjaan proyek di SD Pembina Liang, Kecamatan Liang, yang dinilai amburadul. Bahkan, terdapat area seluas 6×3 meter yang hanya berupa timbunan tanah (domato) tanpa lapisan cor semen.

Proyek Amburadul, Murid Tak Bisa Laksanakan Upacara Akibat Genangan Air di Halaman SD Pembina Liang. (Foto VR)

Hal ini disampaikan oleh sejumlah guru SD Pembina ketika Kepala Biro Media Jurnal Polri berkunjung ke SD Pembina Liang untuk meninjau langsung kondisi halaman sekolah tersebut.

“Selama ini kami jarang bisa melaksanakan upacara bendera karena air hujan selalu menggenang di halaman. Beberapa titik juga menjadi licin dan berlumut,” ujar salah satu guru yang saat itu sedang membersihkan lantai sekolah bersama Kepala Sekolah SD Pembina Liang.

Menurut Kepala Sekolah, kondisi ini telah disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Banggai Kepulauan. Bahkan, Kadis sendiri sempat mengunjungi lokasi dan mendokumentasikan kondisinya beberapa waktu lalu.

Ketika dikonfirmasi, pimpinan perusahaan pelaksana proyek penataan halaman SD Pembina Liang, CV Rama Pratama Putra, Ko Yongki, menyampaikan permintaan maaf. Ia mengaku tidak mengetahui detail kondisi pekerjaan karena telah mempercayakan sepenuhnya kepada pengawas lapangan.

Media Jurnal Polri kemudian melakukan video call langsung dengan pemilik CV Rama Pratama Putra, untuk memperlihatkan kondisi halaman sekolah yang mengalami genangan air dan ditumbuhi lumut. Dalam percakapan tersebut, juga ditunjukkan area seluas 6×3 meter yang hanya dibuatkan pondasi tanpa dicor, sementara sebagian halaman hanya dicor tanpa menggunakan paving block.

Setelah melihat langsung kondisi tersebut melalui video call, Ko Yongki mengakui bahwa pekerja yang bertanggung jawab sudah tidak dapat dihubungi hingga saat ini, dan ia mengira proyek telah selesai.

Ko Yongki pun berjanji akan segera mengirim tukang untuk memperbaiki area yang bermasalah agar tidak lagi terjadi genangan, sehingga murid dapat kembali melaksanakan upacara bendera. “Tolong sampaikan ke Pak Kepsek, mungkin tukangnya baru bisa datang sekitar empat hari lagi karena masih ada pekerjaan di Bulagi,” ujarnya.

Kepala Sekolah SD Pembina Liang bersama para guru sebenarnya berharap penanganan dari Ko Yongki dapat dilakukan lebih cepat, karena dua hari lalu sudah diminta agar segera ditindaklanjuti. Terlebih, hari ini SD Pembina Liang akan mengikuti lomba Desa dalam rangka penilaian kebersihan UKS, tambah Kepala Sekolah. (*)

error: Content is protected !!