Girl in a jacket
KABUPATEN TOJO UNA-UNA

Rencana Pemindahan Tugu Borone mengundang Kontroversi

416
×

Rencana Pemindahan Tugu Borone mengundang Kontroversi

Sebarkan artikel ini

Syaipul Hulungo: Pembongkaran situs budaya memiliki konsekwensi jika dikaitkan dengan pelestariannya

Rencana pemindahan Tugu Borone yang berada diruas jalan trans Sulawesi menuai protes tajam dari  Koordinator Desa Wisata Sulawesi Tengah Syaiful Hulungo. Pasalnya Tugu Itu memiliki nilai historis dan menjadi situs budaya yang harus dilestarikan. “Jika pemindahan Tugu Borone itu hanya karena insiden laka lantas,  maka Pemerintah Kecamatan dan desa perlu melakukan  peninjauan dan konsultasi dengan pihak yang berkompetensi, yang memiliki keterkaitan erat dengan pelestarian situs sejarah .” Tegas  Ipul dengan tegas Rabu 24 September 2025.

Menurut Ipul sapaan akrabnya,  sesuai data yang dimilikinya  Tugu Borone  dibangun pada tahun 1957, adalah bagian dari jalan Trans Sulawesi  yang memiliki historis, sebagai situs budaya yang harus dilestarikan.” Hal itu dibuktikan Tugu itu tidak dirobohkan saat pelaksanaan peningkatan jalan Trans seperti yang kita saksikan saat ini.” Ucapnya berargumen.

Ia menandaskan peristiwa tragis yang merengut nyawa pengendara mobil, tidak harus mengorbankan kekayaan budaya kita. “sekalipun jalan dibuat lebar, jika pengendara itu tidak hati-hati dan sudah nasibnya berakhir ditempat itu” Ucap Ipul prihatin

Ia menyoroti tajam langkah yang diambil pemerintah kecamatan Ampana Tete. “Saya kuatir kalau insiden itu terjadi di Tugu Ampana, apakah tugu itu harus dibongkar”Tanya ipul dengan nada tinggi.

Namun demikian insiden kecelakaan itu, perlu disikapi dengan bijak untuk mencari solusi yang tepat, tanpa harus mengorbankan nilai-nilai historis Tugu Borone tersebut.

Diungkapkan Ipul, Kawasan dikawasan Tugu itu gelap diwaktu malam, perlu dipasang lampu jalan yang terang benderang, kalau perlu dipasang traffic light, “ini perlu perhatian pihak terkait” Warningnya.

Rambu lalu lintas peringatan batas kecepatan perlu dipasang oleh pemangku kepentingan  disetiap tempat yang rawan termasuk di Tugu Borone.

Lebih jauh ia menjelaskan, Tugu Borone memiliki catatan sejarah yang melibatkan masyarakat didesa itu.  pembangunannya dikerjakan secara gotong royong dimasa sulit pasca kemerdekaan. Tugu borone bisa dikatakan sebuah prasasti menjadi saksi bukti tentang perjuangan dan kegigihan masyarakat mewujudkan Tugu itu sebagai penanda Desa Borone.

Ia mengingatkan kembali rencana pembongkaran Tugu Borone perlu ditinjau dan  dikonsultasikan kembali, dengan mempertimbangkan nilai sejarah yang menjadi kekayaan daerah Kabupaten Tojo Una Una, bahkan Sulawesi Tengah dan Negeri ini.

“Sekali lagi saya katakan, tidak ada jaminan bagi pengendara mengalami kecelakaan meskipun jalan itu lebar tanpa tugu yang berdiri ditengah jalan.  ia Harus kita lebih arif dan bijaksana melihat hikmah setiap prolematika kejadian, Tidak harus serta merta melakukan tindakan tanpa kajian terhadap historis daerah kita yang menjadi kekayaan budaya yang harus dilestarikan,” Ucap Ipul

Tugu Borone salah satu situs budaya yang dimiliki kabupaten Tojo Una Una. “keputusan untuk pembongkaran perlu ditinjau kembali dengan matang karena ada keterkaitan dengan pihak lain” Tegas Ipul. “Sebagai koordinator wilayah desa wisata, saya berharap perlu pemerintah Kecamatan dan kepala desa, melakukan konsultasi kembali peninjauan terhadap kebijakan terkait  pemindahan Tugu Borone.” Tegas Ipul.

Menurutnya bongkar tidaknya,  tidak ada masalah baginya, substansi permasalahannya Tugu itu memiliki histrois perjuangan masyarakat Desa Borone, menjadi situs budaya sebagai kekayaan Negeri ini.

Artinya tegas Ipul, jangan sekalipun menghilangkan ciri khas desa dan kota yang ada, kita harus cinta apa yang ada didaerah ini dan jangan sekalipun melakukan tindakan sesaat yang merugikan jika masih ada solusi. “Paling tidak kekayaan budaya yang kita miliki dapat dinikmati anak cucu dimasa depan” Tutup Syaipul Hulungo dengan bijak.(Sam Asiku).

Girl in a jacket
error: Content is protected !!